Selasa, 19 Juni 2012

Cintaku di Timur Indonesia; Kali Ini Flores Barat

Masih inget jelas kok gimana ngenesnya pas diceritain tentang kerennya Pulau Flores. Waktu itu, Shafa dan Mala cuma bisa manggut-manggut sambil nulis mimpi di hati; suatu hari gw harus ke sana.
Bapak yang juga ranger di Baluran itu cerita gimana serunya ke sana naik ferry. 3 Hari keombang-ambing di atas perahu. Bayarnya ga mahal, cuma 12 ribu, tapi ga punya tempat duduk. Ya namanya juga kelas di bawah ekonomi alias kelas gelap.
Dulu, saya sempet nengok kantong, ngeliat ada 12 ribu ga buat ke Flores *serius*, tapi inget udah ditungguin di rumah, pupus sudah rencana ke Flores.

Tapi bulan lalu, Tuhan mencentang daftar mimpi saya. Gak pernah kebayang ada undangan ke Labuan Bajo karna pada minggu-minggu itu lagi deg-degan nunggu diundang pihak Festival Teluk Jailolo di Halmahera, Maluku Barat. Doa sih lancar banget, buat minta dikirim ke sana, tapi kenyataan gigitannya tajem. Alhasil, harus nelen kenyataan kalo kita ga diundang ke Jailolo. Lalu nunggu lagi undangan buat Tour de Singkarang di Padang, Sumbar.

Di sore yang biasa saja, bos saya, redpel, editor sekaligus tong sampah curhatan anak-anaknya, ribut di grup, nanya siapa yang harusnya berangkat liputan luar kota. Dengan enteng saya jawab,
Aku mas, kenapa ya?
Ke Labuan Bajo ya! Ada undangan nih!
Labuan Bajo di mana ya? *saya nengok ke sebelah, yang mana adalah Sastri*
Di Bali *Sastri nengok 2 detik, trus balik ngedit tulisan Putri*
*Tiba-tiba Putri nongol* Labuan Bajo itu di Flores taauu!

Mata saya dan Sastri sama-sama melotot. UWOW! Ke Flores! Tuhan menjawab doa Jailolo saya dengan sesuatu yang jauh lebih besar. Di saat yang sama, Tuhan juga menorehkan tanda centang di deret mimpi saya. Di saat saya sudah tidak ingat, Tuhan sama sekali tidak lupa. :)

Singkat cerita, saya terbang ke sana. Plus mencoba penerbangan perintis, :DD. Di sana, saya mengunjungi hot spots pariwisata. Dari Bukit Cinta, Pulau Komodo, sampai Pink Beach. Yang tidak bisa santai sama sekali adalah, dengan undangan ini juga, saya bisa mencoba diving! Kyaaa!
Entah gimana muka saya pas di bawah air itu. Liat ikan mondar-mandir, anemon nari-nari dan karpet terumbu karang yang kadang terlihat seperti kastil, saya sering skali nyengir sampai hampir lepas masker oksigennya.  Meski baru intro diving, senang sekali rasanya bisa ngeliat permukaan air jauh di atas kepala saya.

Setiap hari selalu penuh kegiatan. Di kala teman sekamar saya, yang sama-sama wartawan asyik bobok cantik atau nonton tv, saya sibuk bikin berita. Gak ada beban kehilangan jam tidur, ga ada sisa lelah walau besok paginya sudah mangkal di atas kapal dari jam 4 pagi. Di sana, saya disuguhi mentari pagi nan cantik dan mentari sore yang megah. Dihibur komodo yang soliter namun penyabar. Ia rela menahan kesal karena kami ganggu tidur siangnya. Dihipnotis panorama alam di setiap tempat saya menjejakkan kaki. Tak pernah puas berdecak, tak pernah bosan berdegup penuh semangat.

Post selanjutnya (InsyaAllah) berisi ulasan destinasi-destinasi yang sudah saya kunjungi di sana. Beserta foto-fotonya tentu ya. Kali ini saya bagi beberapa foto sebagai intro ya *diving kali intro*. :o

Komodo di Pulau Rinca

Sunset di Labuan Bajo

Tari Caci dari Desa Adat Melo

Dermaga P.Rinca dari atas bukit
Perairan di depan Pink Beach

Tidak ada komentar: