Selasa, 08 Oktober 2013

Perihal Piket Pagi

Saya bekerja di media online. Itu mengharuskan kami menaikkan berita dari pagi-pagi sekali. Dari sana, muncullah istilah piket pagi yang menguras hari.

Piket pagi, bagi saya, berarti harus tidur lebih sore dan berangkat jauh lebih pagi. Biasanya saya berangkat pukul 9 lewat. Kalau piket pagi harus sudah berangkat dari pukul 6 kurang.

Harus melawan macet, kantuk dan lapar. Sampai kantor langsung naikin berita dan kordinasi dengan redpel via instant messaging. Lalu nyari berita, ganti ini itu. Naikin berita lagi.

Terus begitu sampai pukul 5 sore di mana tugas itu akan dikerjakan oleh mereka yang piket sore. Piket pagi bagi kami adalah ujian. Meski biasanya piket ini hanya dijalani seminggu sekali. Jika sedang naas bisa seminggu dua kali.

Jika besoknya piket pagi, berarti malam ini saya tidak bisa tidur terlalu malam. Berarti saya tidak bisa bermain setelah pulang kantor. Dan masih banyak yang tidak bisa saya lakukan.

Piket pagi penuh perjuangan tapi itu bagian dari kerjaan. Gak perlu ngeluh, lalui saja.

Besok saya piket pagi. Jadi saat ini (seharusnya) saya sudah tidur.

#30haringisiblog day lalalala~
08.10.2013 11.10 PM
Saat lambung dan hati sama-sama meronta, siapa yang ditenangkan lebih dahulu?

1 komentar:

tomo mengatakan...

Menarik juga sepertinya kehidupan seorang yang bekerja di media online :)

salam kenal