Rabu, 10 Agustus 2011

Bali oh Bali!

Hola!
Sudah bersenang-senangnya di pulau Lombok dan sekitarnya, sekarang waktunya mengeksplore pulau Bali.
Inilah cerita dari sebagian pulau Bali melalui kacamata duo sotoy, Kamala dan Devi -loh gak ada sayanya? :p 
Kami melakukan perjalanan laut dari pelabuhan Lembar menuju Padang Bai dengan lancar. Begitu pula dengan perjalanan dari Padang Bai ke ubung. Kami menaiki angkot yang per orangnya diharuskan membayar sekitar 50 ribu rupiah. Seperti backpacker lainnya, saya pun ingin menawar untuk mendapatkan harga yang lebih murah *demi gengsi*. Setelah merayu-rayu abang angkot sepanjang jalan, akhirnya kami tidak berhasil dan kami tetap membayar 50 ribu per orang. -ih sia-sia deh. *PINGSAN*
Untungnya, kami bertemu mas Adi, yang juga mau ke Kuta dan sama-sama mencari penginapan di daerah Poppies. Jadi kami melanjutkan perjalanan dari Ubung ke Kuta via taxi yang dishare bertiga *ayey!* sepanjang jalan kami mengobrol, ternyata mas Adi bekerja di bagian yang mengharuskan dia muter Indonesia, enak yaa.. Pertanyaan saya:
'Udah ke Indonesia bagian mana aja mas?'
'hmmm..yang belum itu tinggal...' --dan kita pun terhenyak iri dan pembicaraan dilanjutkan mendengarkan kisah perjalanannya yang terdengar sangat menggoda.
Kami berpisah di poppies 1, mas Adi memutuskan mengambil kamar pertama karena ia mengejar sunset sementara kami masih sok kuat muter-muter poppies 2 dengan backpack dan tas yang bergelantungan di badan kami.
Akhirnyaaa..kami menyerah di Losmen Arthawan. 90rb per malam dengan kaca kamar mandi yang setinggi dosa dan bantal seprai yang mencurigakan, SERTA lemari kaca yang selalu menipu!
Sudah malam ikan bobo, see you tomorrow~

day 2
Berpartner dengan Mala, saya sudah harus biasa dengan jadwal tidurnya yang panjang dan frekuensi makannya yang sering. Dia sering merengek minta pulang pada pukul 7 malam dan sudah nyanyi-nyanyi pada pukul 5 pagi. Dan pagi itu, saya memilih menambah jam tidur sementara Mala ngibrit ke ruang makan untuk berburu sarapan. Ternyata, saya harus berurusan dengan mobil sewaan yang sudah datang dari pagi buta. Kami harus memindahkan mobil ke legian karena jalan poppies terlalu kecil. Gangguan selesai, saya lanjut tidur. baruuuuuuuuuuu 5 menit merem, tiba-tiba telp berbunyi
'Halo mbak maaf, ini saya porter mobil tadi. boleh minta kuncinya? hp saya ketinggalan di mobil' 
zzzzzzzzzzzzz
selesai mengurus hp yang ketinggalan, saya sudah terlanjur malas tidur dan memilih untuk sarapan. Etapi eternyata.. HUJAN BESAR.. sedangkan akses menuju ruang makan itu tidak beratap. -pasraahhh..
Singkat cerita, saya sampai di ruang makan dan melihat Mala sedang mengobrol dengan seorang laki-laki. Intinya, ia juga sendiri disini, bedanya ia dalam rangka tugas kerja. Otak iseng saya langsung bekerja, aha! ajak trip hari ini aja, kali aja bisa buat gantian nyetir. Kami pun langsung mengajaknya berjalan-jalan dan ia pun setuju. Perkenalkan, namanya mas Roni.
Rute kali ini adalah ke Ubud lalu ke Uluwatu dan jimbaran. *rute setan*
Di tengah jalan, aku iseng bernegosiasi,
"Mas, ntar tukeran nyetir yaa..' *nyengir sok manis*
'Yah gw kan gak bisa nyetir..'
*jedotin pala ke setir* *langsung nyanyi aaaalll byyy myyy seelllfffff dengan wajah sendu*

Di sepanjang jalan menuju Ubud, kami kerap melihat sign museum Antonio Blanco. Maka karena penasaran, kami pun mengunjungi museum tersebut. Komplek museum itu begitu tenang dan sepi, terasa sekali naturalnya. Tapiii dikarenakan HTMnya yang 30rb rupiah, kami (saya dan Mala tepatnya) mengurungkan niat untuk mencari tahu apa isi didalamnya. 
'Paling lukisan doang lah ya pii..'
'Iyaa lah maal..'
*mendoktrin diri* HAHAHAHAHAHA
see you someday, sometime, Blanco.

Lalu kami lanjutkan perjalanan ke Ubud, tenyata padinya baru saja panen, jadi sawahnya masih coklat dan belum ditanami padi. Yasudah kami memutuskan untuk makan siang dan langsung menuju Uluwatu.
penampakan Ubud hari itu
inilah! anak 2 yang kerjaannya mikirin makanan dan nguap kalo lagi disuruh jadi copilot. *jitak* hehehe

Perjalanan lumayan jauh dan rutenya lumayan membuat tangan dan kaki berotot, tapi tetap tidak separah perjalanan ke Sekotong. 2 jam kemudian, kami sampai di Uluwatu dan kami siap mannnndiiiiiiiiiii (hari itu aku dan Mala sengaja tidak mandi pagi karena berencana langsung berenang, pada kenyataannya, kami sampai pantai pada pukul 3 waktu setempat. HAHAHA)
we're getting closer to the beach

banyak orang yang asyik ngerekam, padahal matahari lagi nyolot2nya..



Mala si manusia super kuat dan mas Roni manusia pose lawas. LOL

this is my playground till sunset. :D





Uluwatu just as lovely as it seen. Saya menghabiskan waktu menjadi ikan duyung jadi-jadian di kolam alam dengan pagar batu karang. Bermain-main bersama karang dan pasir yang lembut, sambil menontoni para surfer yang sedang adu kemampuan di laut sana. 
saya menggigil kedinginan menunggu 2 anak itu hunting foto sunset dan surfer. brrrrrrr

setelah puas bermain air, dengan pede kami menuju kamar mandi umum dan ternyata tutup, masih santai, kami mencari kamar mandi lain dan bertanya kepada orang sekitar 
'Kamar mandi selain disitu dimana lagi ya?'
'Oh gak ada lagi, di situ doang adanya'
-____________________________-
jadilah kami menggigil kembali naik ke mobil dan saya ngebut mencari pom bensin terdekat.
selesai mandi, kami melanjutkan perjalanan ke rock bar. Dengan modal penasaran, kami berkunjung kesana dan ternyata tempatnya super oke. Tapi ya cuma liat-liat. Di tangga menuju keluar, kami bertemu dengan australian bernama Darren, seorang bapak bersemangat yang sangat mencintai sky dive dan dia nebeng kita sampai jimbaran karena hotelnya dekat sana. Dia bisa nyerocos tanpa jeda nyeritain sky dive, dari rock bar sampai jimbaran kami dipenuhi suaranya
'sky dive is way better than sex!!!' 
begitulah, dia sering sekali teriak seperti itu di mobil. Jadi kaca harus saya buka biar tidak pusing. hehehe
lalu dia bertanya, dari mana saja kami hari ini, dan lagi-lagi, ia berteriak
'You drive alone all along this day?? to ubud then uluwatu??'
'Yea..' -setengah lemes
'No alcohol? no beer?'
'No..'
'Whoaa! i wonder how it feels like. You rockkkksss!'
-iya dah Darren, iyaa.. *usap-usap kuping*
kami menutup hari dengan makan malam manis di Jimbaran. Kami memesan makanan dengan membabi buta dan pada kenyataannya, dua anak itu menyelesaikan makan duluan dan meninggalkan saya bersama seafood yang menari-nari minta dimasukkan ke mulut. 
'Supir AKAP harus banyak dong makannya..' --Mala dan mas Roni menguatkan saya. sialan..


day 3
Hari ini Mala memilih melanjutkan surfing sedang saya memilih untuk santai-santai di Kute. Jadilah di satu sore yang cerah, saya menggelepar di pasir Kuta, menyumpal kedua telinga, memandangi langit sore dengan bantuan kacamata hitam. Sungguh sore yang menyenangkan. Saya pun ketiduran dan terbangun dengan anjing hitam yang sedang hamil, melongok di atas kepala saya, memandangi saya dengan tatapan aneh, yang bisa saya artikan sebagai ekspresi kelaparan. Cara bangun yang aneh. -______-
Setelah tragedi anjing hitam lapar tersebut, saya memilih untuk duduk dan memandangi pantai. Saya pun iseng-iseng menulis di pasir.

Tidak lama setelahnya, saya membetulkan kain bali untuk kembali saya duduki, lalu kepala saya menoleh ke kanan, eh ada satu orang lagi nyengir menghadap langit, memeluk kedua kaki dan memegang aqua literan. eh kesian amat sendiri..
'hey, you can join me here' saya menunjuk kain yang masih kosong
'oh sure thank you' ia nyengir lagi
Setelah berbincang sambil menunggu senja, akhirnya saya tahu kalau namanya Renee dan ia tinggal di new orelands. --dimana sih tuh?
sampai tiba di satu pertanyaan
'so tell me about your country, new orelands' 
'As most people know, orelands is about amsterdam' 
-wait, ternyata new orelands itu maksutnya holland. Lah dia orang belanda dong.. HAHAHAHAHAHA kuping sayaaaaaa *jitakin pala sendiri*
dan sunset pun akhirnya datanggggg
late sunset in Kuta
lovely evening sky
Setelah berbincang mengenai semua hal, dari korupsi sampe perkosaan, dari belanda sampe ujung kulon, akhirnya matahari pamit mundur dan akhirnya kami sadar bahwa tinggal kami yang masih keukeuh duduk di tepi Kuta. Lalu saya ingat kalau saya harus ke seminyak, makan malam bersama Mala dan Fitri, temannya Mala, di Seminyak. 
'im going to Seminyak, are you coming with me?'
'Yeah sure' *masih pake nyengir*
okaay. Jadilah kami sampai di cafe La Planca seminyak, saya memperkenalkan Renee ke Mala dan Fitri dan membiarkan mereka saling berbincang. sementara saya asyik memandangi bintang. Saya sempat bingung kenapa Renee tidak terlalu tertarik jika saya komentar mengenai langit malam, padahal berkali saya bilang, bintang malam ini sungguh indah.
suatu kali, saya melepas kacamata dan menaruhnya di meja. Renee bertanya, minus berapa mata saya. Saya pikir dia hanya nanya basa-basi, ternyata dia bilang minusnya juga sama. 
'oh you can try to wear my glasses'
'really??' -mukanya bersinar tidak biasa
'yea sure, try it'
'yea!' -dia nyengir lebar dan memasang kacamata saya di wajahnya.
dan tebak apa yang terjadi? Dia melongok kanan kiri dengan super excited. 
'i thought the airport was close, but when i wear the glasses, its not as near, hehe. whoa, so the beach still long huh? and yeah, now i agree, the stars are amazing! yea its amazing!'
-__________-
ternyata situ minus, pantes mandek..
dia melepas kacamata saya dengan tidak rela, saya mengerti 
'you can still wear it for the next 5 minutes' saya nyengir jail
'no, you need it' mukanya setengah tergoda
'no im resting my eyes for a while, take it.'
'oh thanks!' 
dan selanjutnya dia loncat-loncat menikmati keindahan malam. Anak yang aneh.
sekedar pemberitahuan. Renee ini tinggi kurus dengan rambut panjang sepunggung dan diikat. celananya kedodoran dan Mala sering memperhatikan ia menaikkan celananya HAHAHAHAHAHA
'how come you can find such a nice place like this, Fitri?' 
Renee masih amazing dengan La Planca yang cozy.
'how come you didn't know?' saya setengah bingung, karena dia sebelumnya cerita, bahwa ia sudah di Bali selama 2 minggu
'i dont really like to walk along this way. i dont like people who offering me everthing, everytime.' dia berkata sambil setengah risih.
FYI, rene ini sudah mengitari hampir setengahnya bumi dan dia masih bisa takut sama mbak-mbak pijit dan mas-mas tato dan mushroom?? i wonder how he keep himself alive..
Malam makin larut, mas Roni ikutan gabung dan perut kami kelaparan dan kami memutuskan untuk makan nasi goreng murah dan enak.
sebelumnya:
Renee: 'I dont like nasi goreng, i prefer gado-gado or nasi campur'
sekarang:
me: 'Renee we're going to eat nasi goreng, are coming?'
Renee: 'Yeah sure'
-________- ini bule manut bener dah..
curiga kita sih dia bule turunan jawa. Soalnya gak pernah bisa nolak dan selalu manut sama omongan orang. Beda sama bule yang kami temui sebelumnya, mereka selalu straight to the point. Funny thou. :D
Dia tetep ikut kita sampe tengah malem padahal matanya udah merah (kita curiganya, dia gak enak mau pulang duluan), sampai akhirnya kita pulang ke losmen kita. Saya, Mala dan mas Roni satu motor bertiga sementara Fitri membonceng Renee. Kami menunggu Fitri karena kami pikir Fitri mengantar Renee terlebih dahulu, karena Renee bilang pada saya kalau hotelnya terletak di sebelum losmen kami. 
etapi ternyata, dia masih nyengir dadah-dadah di boncengan Fitri.
'why dont you stop at your hotel?'
'No its fine, i can walk to my hotel' dan dia pun melangkah santai menuju hotelnya
Ya ampun dia bahkan gak berani berhentiin fitri. Ajaibnya orang yang kami temui. *ngakak*

tengah malam saya kehausan dan memutuskan untuk membeli aqua di minimarket dekat losmen.
sedang jalan santai, tiba-tiba ada suara dari belakang
'i want aquaaa' suaranya mabuk
aku tetap jalan santai, berfikir ia sedang bicara dengan temannya.
'i want aaquaaaa' tiba-tiba bule itu ngomong di depan muka saya. 
'Nggak, enak aja' saya memeluk aqua saya dengan tidak rela.
'aaaquuuaaaaaaa' dia setengah sadar
'kaaaaaagaaaaaaakkkkkkkk!' saya sewot

hampir setiap malam, saya harus berjibaku dengan bule-bule abege yang mabuk. masalahnya kadang mabuknya tidak tepat waktu, yang benar saja, masa jam 6 sore sudah ada yang geleparan di pinggir jalan?
well, itulah bali, itulah kuta. :D

4 komentar:

maladevi mengatakan...

eh plis yee, w jarang merhatiin celananya Renee, yg merhatiin mas Rony kali,hahaha,Baluraaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnn manaaaaaaaaaaaaa!! Eh pi ntar kita perang blog yuk gimana,dari sudut pandang w aja,secara ga ada kerjaan,ahahhahahah

faela shafa mengatakan...

boleh maaalaaa, perang blog dimulai, sekarangg! :D
ini gw lagi nulis balurann. suka cekakakan sendiri. bakal panjang banget ini post ttg baluran. yaudahlah yaaaa! :D

yundev mengatakan...

keren neh jalan-jalanyaaa....kapan-kapan bisa gabung dunk....dah mala...ngaku aja...kalo lo peratiin celana tuh bule....

faela shafa mengatakan...

ih emaaang deh dia kerjaannya ngeliatin celana lekong hahaha ayo ceu yunn, mari kita explore tempat2 anehh huhuhuhuyyy!