Senin, 21 Februari 2011

Bagaimana menanggapi kecelakaan di jalan. Bagaimana menurutmu?

Suatu siang. Di jalan yang tidak terlalu ramai, tiba-tiba macet karena ada kecelakaan. Ternyata motor. Kepala pengendaranya berdarah. Yang ada di kepala adalah:
- Pasti gara-gara ngebut deh tuh.
- Jalannya sembarangan sih
- Ya kasian sih, ya tapi mau gimana lagi
- Mau nolongin sih, tapi paling tar ada yang nolongin kali ya.
- Bikin macet aja..
- Bodo ah bodo, telat telat telat!

Saya bisa mencontohkan kalimat-kalimat di atas karena saya pun mengeluarkan beberapa dari kata-kata di atas ketika melewati kecelakaan di jalan. Meski beberapa kali sempat terlintas, siapa yang akan benar-benar menolong mereka, karena masyarakat jaman sekarang lebih senang menontoni dari pada benar-benar bergerak.
Hari ini saya mendapat berita, teman saya masuk rumah sakit, karena kecelakaan motor. Gegar otak ringan, tidak ada yang rusak dari tengkorak dan kepalanya. Belum bisa banyak bicara, karena terlalu pusing dan masih terbawa shock. Ya saya cukup tenang menghadapi keadaan seperti ini, seperti kecelakaan biasa. Toh sekarang ia sudah ditangani dengan baik di rumah sakit. Sampai saya mendengar kronologis kecelakaan itu dari kakaknya.
Dia jatuh dari motor, entah kenapa, karena ia pun tidak ingat. Kepalanya terbentur, berdarah. Darah pun keluar dari mulut dan hidungnya. Kala itu ia menyetir sendiri. Orang-orang menontoni, mengerubung memenuhi jalanan, membuat macet tanpa ada keinginan untuk menolong. Sampai ada seorang anak laki-laki berumur hanya 18 tahun, bersedia mendekat dan menolong. Mencoba menelepon contact yang ada di HP teman saya dan menghubungi suaminya.
Si anak ini pun berusaha menyetop taksi, tiga taksi tidak bersedia mengangkut, beberapa angkot berlalu tak peduli. Satu bajaj bersedia mengantar ke rumah sakit terdekat. Anak ini membawa teman saya ke rumah sakit, dengan simbah darah, dengan keadaan teman saya tidak sadarkan diri.
Sampai di rumah sakit, masih sempat dilempar ke rumah sakit lain dan didiamkan. Tak ada penjamin, tak ada tindakan. Entah sudah berapa lama teman saya pingsan dan mengalami pendarahan seperti itu. Singkat cerita, suaminya datang dan mengurus penjaminan rumah sakit, dan teman saya pun baru diurus. Beruntung teman saya bisa terselamatkan, tanpa ada luka yang serius.
Tidak sekali saya mengalami cerita seperti ini. Om saya meninggal karena diabaikan. Tak ada yang menjamin, katanya. KAMI SEDANG DI JALAN MENUJU RUMAH SAKIT!! mereka tidak percaya. Sudahlah, umur manusia tidak ada yang tahu.
Tapi alangkah baiknya, tolonglah mereka. Ya saya tahu, resikonya besar jika menolong orang asing. Bisa jadi memang salah mereka mengebut, bisa jadi salah mereka jalan tidak pada tempatnya, bisa jadi, bisa jadi. Apalagi yang lukanya sudah parah. Jujur saja, malas kan mobil kita bersimbah darah orang tak dikenal, harus mengurus orang itu dan membersihkan mobil habis-habisan setelahnya. Belum lagi kalau orang itu meninggal di jalan, bersama kita, saat kita ingin membawa ke rumah sakit. Bagaimana jika keluarganya tidak terima dan menganggap kita yang menabrak? Belum lagi urusan dengan polisi, sebagai saksi, ribet!
Tapi jika, jika..
kita yang menjadi korban.
(ah di dompet saya kan ada kartu kredit, bisa digunakan kapan saja, apapun keadaannya) --jika dompet anda sedang tertinggal? jika pada saat kecelakaan dompet anda dicopet? bisa saja toh?
(saya kan bukan pengendara motor..) --jika anda sedang menyebrang? jika sedang berjalan di tepian jalan lalu terserempet?
(saya tidak menyebrang, saya tidak menggunakan motor, saya bisa baik-baik saja) --you don't know what future will brings you.
Bantulah semampumu, seikhlasmu, hidupkan hati kecilmu.

ps: Pasang speed dial di hpmu. Ini penting.
Jangan tulis orang-orang penting dengan nama-nama yang aneh cukup ayah, bapak, ibu, bunda, mama, atau rumah.
sebisa mungkin, jangan pasang password di handphone. Ya kemungkinannya ada dua, kalau dikunci, aman dari kejahilan teman dan copet jika ingin menghabiskan pulsa, tapi bagaimana jika kau dalam keadaan genting dan tidak sadarkan diri? think smart.

Please, for a God sake, be safe on the road. I'm begging you. :)