Jumat, 17 September 2010

sentuh hatiku, Tuhan..

Kick andy, Metro TV 17 oktober 2010. 
Membicarakan mengenai para korban rumah sakit. Ada yang karena malpraktek, ada yang  karena alat-alat tidak memadai, ada yang karena tidak mampu membayar rumah sakit.
Semuanya menangis, semuanya membuat hati terenyuh. Aku pun tak sanggup menonton lama-lama. Tapi ada satu, ada satu yang membuatku menutup kuping sangking aku tak mampu mendengarnya.
Ia tidak teriak, tidak melolong, ia menangis dengan berbisik. Bisikan penuh kesedihan yang benar-benar membuatku tak tahan. Isakan yang tidak berulang dan lama, namun pendek dan hilang-hilang. Seperti ia sendiri pun tak mampu menampung kesedihan itu.
Tangisan seorang bapak yang kehilangan anaknya. Pedih sekali. Sedih sekali.

Seorang bapak pedagang kelontong yang memiliki anak mengidap penyakit hati. Tak bisa diselamatkan karena ia tak punya dana untuk merawat anaknya. Mencoba menarik simpatisan dengan cara menyebarkannya di facebook dan jejaring lainnya, ini komentarnya "komputer saja saya tak punya di rumah, bagaimana cara saya membuka facebook?"
Siapa yang mau menolong dia? Siapa yang mau peduli dengannya dan kisah hidupnya?
Kamu? Saya? Kita?
Iya setelah ia masuk berita, masuk kick andy. 
Apa jadinya jika orang seperti bapak itu, luput dari mata-mata lensa peduli, luput dari pertolongan LSM, luput dari kucuran dana para dermawan, siapa yang mau menolong?

Demi mereka yang kurang beruntung, demi mereka yang luput, demi mereka yang tidak tertolong,
lindungilah mereka ya Tuhan, selimuti dengan kasih sayangMu, jaga keyakinan mereka, kuatkan mereka. Bukakan mata kami, lembutkan hati kami untuk peduli. Lancarkan rizki kami jika kami adalah mediasi mereka dalam mendapatkan rizkinya. 
amin ya amin..

Dan terima kasih Tuhan, untuk tidak menutup mataku, untuk tetap membiarkan hatiku merasa, untuk terus memberikan jalan untuk menolong sesama, untuk tetap memberikan kepedulian ini padaku. 
Terima kasih, terima kasih, terima kasih.

Rabu, 08 September 2010

why worry, we say?

See the sunrise
Know it's time for us to pack up all the past
And find what truly lasts
If everything has been written, so why worry, we say
It's you and me with a little left of sanity
If life is ever changing, so why worry, we say
It's still you and I with silly smile as we wave goodbye
And how will it be? Sometimes we just can't see
A neighbor, a lover, a joker
Or a friend you can count on forever?
How happy, how tragic, how sorry?
The sun's still up and life remains a mystery
So, would it be nice to sit back in silence?
Despite all the wisdom and the fantasies
Having you close to my heart as I say a little grace
I'm thankful for this moment cause
I know that you

Grow a day older and see how this sentimental fool can be
When she tires to write a birthday song
When she thinks so hard to make your day
When she's getting lost in all her thoughts
When she waits a whole day to say...
"I'm thankful for this moment cause I know that I
Grow a day older and see how this sentimental fool can be
When he ache his arms to hold me tight
When he picks up lines to make me laugh
When he's getting lost in all his calls
When we can't wait to say : "I love you'."

If everything has been written down, so why worry, we say
It's you and me with a little left of sanity
grew a day older - Dee
 

Sabtu, 04 September 2010

mata, hati, telinga.

Masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta. -maliq, mata, hati dan telinga.

Wah memang. Masih ada, masih banyak malah.
Ada karir, ada mimpi, ada cita-cita. 

Banyak, banyak, banyak.