Minggu, 07 Juni 2009

mati.

dan aku pun tersadar,
ia sudah mati!
aku bahkan tak datang ke pemakamannya!
kau datang, hanya saja tak mau menerima kenyataan itu. ucap salah satu dariku.
oh begitu,
aku memejamkan mata dalam diam, berusaha menapaki kembali hari-hari kematiannya.
dan ya, aku ingat.
tapi aku tak sempat mengucap satu patah kata pun kepadanya!
kau sempat,
kau sadar betul bagaimana pelukannya mengendur,
bagaimana pegangannya merenggang,
dan kapan akhirnya kau kehilangannya.
ucap salah satu dariku, yang sebelah sana.
aku mengerjapkan mata, tak yakin dengan ucapan salah satu dariku, yg sebelah sana itu.
detik berlalu menit berlari
aku menghembuskan nafas, menyerah pada kenyataan.
baiklah, aku ingat.
aku bahkan ingat bagaimana ciuman itu tak lagi hangat.
aku ditamparmu, kenyataan.
sakit.
pedih.
ia yang terbaik, sudah mati.
pergi dan tak mungkin kembali.

aku pun tersadar,
dan menghentikan lariku.
peluhku jatuh menyentuh bumi, luruh tak berharga.
aku menangis, merayakan kedatanganku di dunia nyata.

ia mati.
pergi dengan abadi.
ucap salah satu dariku

air mataku mengangguk setuju.