Sabtu, 01 Juni 2013

Perjalanan vs Musik

Sebagai seorang penyuka musik, saya anggap perjalanan sebagai waktu untuk fokus ke musik. Sepanjang jalan bisa membekap kedua telinga dengan earphone. Mendengarkan ribuan lagu yang sengaja dimainkan acak.

Ditambah lagi, dengerin lagu sambil menatap nanar ke jendela. Udah paling bener deh, berasa jadi model video clip!

Menurut teori suka-suka, melihat pemandangan di sepanjang jalan sambil dengerin lagu itu lebih menguatkan memori, sekaligus menambah dramatis. Tsah. Di kereta, mobil, pesawat, jalan kaki, saya sama-sama suka dengerin musik.

Kecuali naik becak, bemo atau delman. Karna biasanya cuma sebentar. Sama naik ojek, nanti abangnya kesel kalo dia nanya kita ga denger. :D

Tapi sebenernya, selalu dengerin musik itu, apalagi kalo jalannya sama temen-temen, keluarga atau pacar, kayak egois ga sih. Instead of socializing, you prefer to lock yourself along with melody. Juga kalo lagi jalan kaki dan dengerin musik, bisa bahaya. Antara keserempet kendaraan, ga denger pas dipanggil, sama rentan gampang dicopet.

Tapi gimana ya, saya suka. Maaf-maaf yah. :)